Alhamdulillah,
sebuah mimpi gila yang saya sampaikan kepada Cak Yo di awal tahun 2009 ini, dan didukung penuh oleh IKA ITS Jakarta Raya dan akhirnya didukung penuh oleh ITS, kini sudah menjadi sebuah gawe besar nasional. Bahkan sudah melibatkan Badan dan tenaga ahli asing.
Coba lihat 2 menit video replika Kapal Majapahit di:
www.ikaitsjakartaraya.com, baca pula Kompas pagi ini, Halaman 16, berjudul: “Djuhhari, Perahu Majapahit dan Spirit Bahari”.
Pada waktu ide ini pertama kali saya sampaikan kepada Cak Yo, saya utarakan bahwa saya memiliki visi untuk menggugah semangat bahari pemuda Indonesia melalui ekspedisi ini dengan meyewa kapal tradisonal Phinisi milik orang Bugis . Saya ingat betul, Cak Yo dengan ringan menantang saya: “Okay, kita dukung habis, dicarikan sponsor oleh IKA ITS Jakarta Raya, asal, jangan sewa kapal, melainkan buat sendiri kapalnya. Pas sekali, ITS – Centre of Excellent Kelautan Indonesia – Fakultas Teknik Perkapalan – Majapahit – Trowulan – Jawa Timur – Tahun Emas ITS, pas sekali” Tantang Cak Yo.
Tantangan itu, membuat saya terpacu memadukan berbagai pihak terkait. Termasuk mendekati Bapak Luluk Sumiarso (Mantan Dirjen, Saudara kandung Pak Tjuk Sukardiman). Pak Luluk kebetulan adalah Ketua Komunitas Peduli Majapahit.
Tumbu ketemu tutup-e, Pak Luluk menyambut super baik, dan bilang, kebetulan di Jepang sana juga ada orang-orang yang mempunyai mimpi gila yang sama, yaitu membuat dan melayarkan Kapal Majapahit. Alhamdulillah, semua bergulir dengan sempurna, sekarang mimpi itu mulai tampak wujudnya, menjadi proyek milyaran rupiah, namun “Seluruh pembiayaan pembangunan kapal akan ditanggung oleh Japan Majapahit association” Demikian komitmen dari pihak Jepang.
Sebagaimana yang kita tahu, Jepang dan Majapahit adalah 2 Kerajaan yang tidak pernah bisa ditaklukkan Kubilai Khan, di abad 13. Itu yang mendasari semangat mereka yang luar biasa dalam proyek ini.
1. Prof. Hari Oentoro (Dirjen Sejarah Purbakala)
2. Ir. Luluk Sumiarso (Ketua Komunitas Peduli Majapahit)
3. Sumarwoto (Deputi Mensesneg )
4. Dr. Horst Liebner (ahli kapal dari Jerman dan naskah kuno tinggal di makasar)
5. Prof. Dr. P. J. Manguin (Arkeolog maritim asal Perancis)
6. Dr. Ir. Daniel M. Rosyid (Dosen FTK ITS)
7. Dr. Agus Supriyono ( Pusat studi Maritim Puslit UNDIP)
8. Prof. Dr. Hasan Jafar (Sejarawan Universitas Indonesia)
9. Dr. Agus Aris Munandar (Arkeolog Universitas Indonesia)
10. Lukas P Koestoro (Kepala Balai Arkeologi Medan)
11. Haji Djuhhari Witjaksono (Pengamat dan Pengrajin Kapal Majapahit)
12. Ir. Sunaryo Suhadi MBA (Ketua IKA ITS Jakarta Raya)
13. Takajo Yoshiaki (Japan Majapahit Association)
14. Michimasa Fujie (Japan Majapahit Association)
15. Yamamoto Yoshiyuki (Japan Majapahit Association)
16. Dan perwakilan dari Dephub, DKP, Menkokesra, Dinas Pariwisata Jatim dan Sumenep.
Dan undangan lain total berjumlah kurang lebih 40 peserta.
Hasil dari Lokakarya tersebut adalah rumusan Bentuk Perahu Majapahit:
1. Bagian depan dan belakang perahu majapahit berbentuk V (double ended).
2. Mengunakan teknologi Pasak Kayu.
3. Menggunakan kemudi samping ganda.
4. Menggunakan layar persegi.
5. Menggunakan dua atau tiga tiang layar sesuai dengan besaran perahunya.
6. Panjang perahu berkisar antara 20 s.d. 25 m, dengan lebar menyesuaikan.
7. Pemakaian cadik perlu dipertimbangkan sesuai dengan fungsinya sebagai perahu niaga.
I. Berkenaan dengan makalah yang disampaikan oleh para narasumber, kemudian masukan-masukan diskusi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar di Nusantara pada masanya;
2. Mengingat letaknya yang strategis, Majapahit merupakan bagian lintasan pelayaran dan perdagangan nusantara;
3. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar yang mengedepankan upaya perdamaian yang diikuti dengan penyiapan matra laut yang kuat;
4. Teknologi pembangunan perahu merupakan kearifan masyarakat yang tidak lepas dari proses pembelajaran dari masa ke masa melalui kontak budaya;
5. Apresiasi terhadap lingkungan menjadi bagian yang memungkinkan menculnya inovasi-inovasi teknologi;
6. Sedikitnya sumber artefatual serta sumber sastra mayor, mengharuskan dilakukan penggalian sumber-sumber sastra minor.
II. Kesimpulan:
Tim perumus juga menunjuk ITS untuk membuat desain kapal majapahit bekerjasama dengan Japan Majapahit Assocaition. Dan saya, Muhammad Habibie, mewakili ITS Jakarta Raya, diminta oleh Japan Majapahit Association untuk Supervisi (membantu mengawasi) pembuatan kapal majapahit.
Ini adalah sebuah bukti nyata, sebuah mimpi (Vision) berevolusi menjadi realita.
What Next!!!
Kita, kami berharap, ITS akan memberikan dukungan dan peran aktif dalam proyek ini, sebagai satu-satunya institusi resmi yang dipercayai menjaga nilai-nilai teknologi dan akademis Kapal Majapahit ini. Sekaligus mencanangkan program ini sebagai salah satu ikon Tahun Emas ITS. Agar tidak kedahuluan di klaim oleh pihak lain. Bayangkan, kapal jaman Majapahit di uji coba di laboratorium Hidrodinamika modern milik ITS. Akan banyak media asing dan lokal akan meliput. Bagus untuk promosi ITS.
Visi: Membangkitkan Jiwa Bahari Pemuda Indonesia.
Salam,